Profil Desa Susuk
Ketahui informasi secara rinci Desa Susuk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Susuk di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, dikenal sebagai desa bersejarah yang melahirkan sejumlah tokoh nasional. Terletak di jalur strategis, desa ini menyimpan jejak pertempuran era kolonialisme. Dengan potensi utama di bidang pertanian dan
-
Sejarah dan Tokoh Nasional
Desa Susuk memiliki sejarah panjang sebagai saksi bisu Agresi Militer Belanda I dan merupakan tanah kelahiran beberapa tokoh nasional yang berpengaruh.
-
Potensi Pertanian
Mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, menjadikan desa ini lumbung pangan lokal yang penting dengan hasil komoditas utama seperti padi.
-
Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah desa secara konsisten fokus pada perbaikan dan pembangunan infrastruktur desa seperti jalan dan fasilitas umum, yang didukung oleh alokasi dana desa.
Desa Susuk, yang berlokasi di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, bukanlah desa biasa. Di balik ketenangan pedesaan dan hamparan sawah hijau, desa ini menyimpan sejarah yang kaya dan menjadi tanah kelahiran sejumlah tokoh nasional. Profil Desa Susuk menonjolkan perpaduan antara potensi pertanian yang kuat dengan warisan sejarah yang berharga. Desa ini, yang pernah menjadi saksi bisu pertempuran sengit melawan pasukan sekutu pada era kolonialisme, kini fokus pada pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Sejarah dan Geografi: Saksi Bisu Perjuangan Bangsa
Desa Susuk terletak di sisi selatan Kabupaten Purworejo, berada di perbatasan dengan Kecamatan Purwodadi di sisi timur. Desa ini memiliki batas wilayah yang meliputi Desa Keburusan di utara, Desa Kesidan di selatan, Desa Wunut di barat, serta Desa Nambangan di timur. Letaknya yang strategis di jalur penghubung antar desa membuatnya memiliki aksesibilitas yang baik.Berdasarkan data yang tersedia, Desa Susuk memiliki luas wilayah yang belum tercatat secara publik, namun secara administratif merupakan bagian integral dari Kecamatan Ngombol yang memiliki total luas 55,27 km². Desa ini menjadi saksi penting Agresi Militer Belanda I di Jawa. Sejarah mencatat bahwa pertempuran sengit terjadi di sepanjang jalan antara perempatan Ngombol hingga Kali Wunut, melibatkan tank lapis baja dan persenjataan berat. Jejak sejarah ini menjadikan Desa Susuk bukan sekadar nama geografis, melainkan monumen hidup dari perjuangan para pahlawan.Meskipun data statistik spesifik mengenai jumlah penduduk belum tersedia secara lengkap dari sumber resmi, data umum Kecamatan Ngombol yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki populasi yang signifikan. Kepadatan penduduk di desa ini tergolong moderat, memungkinkan adanya ruang yang cukup untuk pengembangan pertanian dan pemukiman.
Potensi Ekonomi: Roda Penggerak Pertanian
Ekonomi Desa Susuk sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian. Lahan subur di desa ini dimanfaatkan secara optimal oleh para petani untuk menanam komoditas utama, terutama padi. Sistem irigasi yang memadai menunjang produktivitas lahan sawah, memastikan pasokan pangan yang stabil bagi masyarakat setempat dan wilayah sekitarnya. Aktivitas pertanian ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan utama, melainkan juga bagian dari identitas budaya desa.Selain pertanian, sebagian penduduk juga bergerak di sektor peternakan, perkebunan dan usaha kecil. Pemerintah desa terus berupaya mendorong diversifikasi ekonomi melalui program-program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal untuk usaha mikro. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada satu sektor ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda.Salah satu tokoh masyarakat setempat, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan bahwa hasil panen di Desa Susuk cukup melimpah setiap musimnya. “Kami di sini mengandalkan hasil pertanian. Tanah kami subur dan air mudah didapat,” ujarnya. “Produksi padi kami biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar.” Keterangan ini memperkuat pandangan bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Desa Susuk.
Pembangunan dan Pemerintahan: Sinergi untuk Kesejahteraan
Pemerintahan Desa Susuk menunjukkan komitmen kuat dalam pemanfaatan dana desa untuk pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2024, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Kecamatan Ngombol telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap sejumlah proyek pembangunan di Desa Susuk. Proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan jalan desa, perbaikan fasilitas umum, dan renovasi gedung serba guna.Kasi Pembangunan Kecamatan Ngombol, Taufik Hidayah, dalam laporannya menjelaskan bahwa Monev merupakan langkah penting untuk memastikan setiap proyek pembangunan yang didanai oleh dana desa dilaksanakan dengan kualitas yang baik dan sesuai anggaran. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anggaran yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Taufik.Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar proyek telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Walau demikian, ditemukan beberapa temuan yang memerlukan perhatian lebih lanjut, seperti perbaikan kualitas pada beberapa fasilitas umum. Hal ini menunjukkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola anggaran publik, sebuah langkah yang krusial untuk membangun kepercayaan masyarakat.Kepala Desa Susuk, yang mendampingi tim Monev, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, pendamping desa, dan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan. Keterlibatan aktif warga dalam pengawasan proyek memastikan bahwa hasil pembangunan sesuai dengan kebutuhan riil dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pendidikan dan Kebudayaan: Warisan Intelektual Desa
Reputasi Desa Susuk sebagai tempat kelahiran tokoh-tokoh nasional tidak lepas dari tradisi intelektual yang kuat. Meskipun merupakan desa kecil, Desa Susuk telah melahirkan individu-individu berpengaruh di berbagai bidang, termasuk Mbah Tomo yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada masa Orde Baru. Jejak sejarah ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi.Masyarakat Desa Susuk sangat menghargai pendidikan. Berbagai program dan inisiatif lokal digalakkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, kegiatan kebudayaan dan tradisi lokal tetap dijaga kelestariannya. Hal ini menciptakan perpaduan harmonis antara kemajuan modern dan nilai-nilai tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
Tantangan dan Peluang
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Desa Susuk ialah minimnya informasi publik yang terperinci mengenai data demografi dan potensi desa secara keseluruhan. Ketersediaan data yang akurat dan terkini akan sangat membantu dalam perencanaan pembangunan yang lebih efektif. Pemerintah desa dan instansi terkait diharapkan dapat meningkatkan transparansi data untuk memudahkan akses bagi peneliti, investor, atau pihak-pihak yang tertarik.Kendati demikian, Desa Susuk memiliki peluang besar untuk berkembang. Dengan warisan sejarah yang kuat, desa ini berpotensi untuk mengembangkan wisata sejarah berbasis edukasi. Upaya untuk mendokumentasikan dan mempromosikan jejak-jejak sejarah ini dapat menarik wisatawan dan membuka sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Selain itu, penguatan sektor pertanian dengan inovasi teknologi dan praktik ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing.Melalui sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, Desa Susuk dapat terus tumbuh menjadi desa yang mandiri dan sejahtera. Pembangunan yang berfokus pada keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan akan memastikan bahwa warisan berharga dari masa lalu dapat menjadi landasan kokoh bagi masa depan yang lebih cerah.
